Pengertian Balok Beton Pada Bangunan

463 Dilihat

Pengertian Balok Beton Pada Bangunan | Mitra. Seperti yang sudah umum diketahui pada bidang teknik sipil bahwa balok komponen lantai atau atap bangunan gedung struktur beton bertulang bisa berupa pelat dengan keseluruhan beban yang ditanggung langsung disalurkan pada kolom dan pondasi bangunan. Masalahnya bentangan struktur pelat tersebut tak dapat dibuat panjang, karena bila mencapai ketebalan dan berat tertentu hasilnya adalah struktur yang tidak efisien dan tak hemat. Inilah sebabnya dikembangkan system balok beton, yaitu; sebuah struktur pelat yang tujuannya memperoleh bentangan sepanjang mungkin yang dapat menjadi solusi dari masalah beban mati dengan seminimal mungkin.

Balok Beton Pada Bangunan
Balok Beton Pada Bangunan

Baca Juga : Mengenal Beton Rakitan dan Pracetak

  • Apa Itu Balok Beton ?

System balok beton ini salah satunya adalah system balok induk dan balok anak. Balok Beton tersebut terdiri dari pelat yang mengandalkan balok anak sebagai tumpuan serta membentuk rangka dengan balok induk juga kolom sebagai penunjang keseluruhan struktur. Dengan menerapkan system tersebut, balok anak dan balok induk diproses dengan dicetak menjadi satu kesatuan monolit dengan pelat. Alternatif lainnya adalah balok anak dan balok induk tak menjadi satu kesatuan monolit dengan pelat. Baik saat menerapkan cara pracetak atau pun cetak di tempat.

Pembuatan balok beton ini bertujuan untuk menahan tegangan tarik serta tekan yang merupakan efek dari beban lentur yang dihasilkan oleh balok tersebut. Besarnya kuat tekan dan daya tarik balok akan berbanding terbalik dengan nilai kuat tarik beton menjadi rendah, sementara nilai kuat tekan menjadi tinggi. Beton akan diperkuat dengan pemasangan tulangan baja pada area terjadinya tegangan tarik.

Baca Juga : Cara Menghitung Volume Balok dan Kolom Beton

  • Beton Tulangan yang Harus Diperhatikan

Terdapat 3 kondisi penulangan yang dapat mempengaruhi kelenturan balok beton, yaitu:

  1. Balance (penampang beton bertulangan seimbang). – Kondisi penampang sedemikian rupa sehingga letak garis netral mempengaruhi tegangan ijin tekan beton atau tegangan ijin tarik baja diperoleh pada  waktu yang bersamaan. Hasil akhirnya, daya guna beton dan baja pada komposisi tersebut merupakan yang paling ekonomis.
  2. Under reinforced (penampang beton bertulangan kurang). – Inilah kondisi penampang yang mengandung jumlah luas batang tulangan tarik lebih sedikit dibandingkan penampang bertulangan ideal. Efeknya, letak garis netral sedikit naik dan lebih dekat pada serat tepi tekan dan tekan maksimum. Dengan demikian tegangan ijin tarik baja tercapai terlebih dahulu daripada tegangan ijin tekan beton.
  3. Over reinforced (penampangan bertulangan lebih). – Kondisi penampang mengandung jumlah luas batang tulangan tarik lebih daripada penampang bertulangan ideal. Hasilnya letak garis netral turun sehingga lebih dekat pada serat tepi tarik. Beban yang optimal akan mengakibatkan tegangan ijin tekan beton tercapai terlebih dahulu bila dibandingkan tegangan ijin tarik baja.

Baca Juga : Jenis Mutu Beton untuk Kolom dan Balok, sperti; K-250 DISINI, K-300 DISINI, K-325 DISINI.

Penggunaan balok beton bertujuan untuk menahan tegangan tekan dan tarik karena beban lentur yang mengenai balok  tersebut. Ini mengingat karakteristik beton yang kuat terhadap tegangan tetapi tak dapat menahan tegangan tarik. Inilah sebabnya beton harus dikuatkan dengan tulangan baja di area terjadinya tegangan tarik.

Demikian sekilas penjelasan dari “Mengenal Balok Beton Pada Bangunan” yang dapat kami sampaikan, semoga memberi sedikit pencerahan bagi anda yang masih awam. Kami sebagai perusahaan penyedia beton siap curah mempersilahkan kepada anda untuk berkonsultasi secara gratis tentang konstruksi bangunan via email atau telepon yang tersedia pada website ini.