Fungsi Dibuatnya Rabat Beton

713 Dilihat

Fungsi Dibuatnya Rabat Beton | Mitra CDI yang berbahagia. Dalam rencana pembangunan sebuah  proyek, konsep pendirian bangunan atau gedung dan lainnya kita sering menemukan suatu istilah, yaitu istilah rabat beton. Nah yang dimaksud definisi dari istilah tersebut adalah lapisan beton berkualitas rendah dengan ketebalan mencapai kisaran 5 cm. Orang juga sering menyebut jenis beton ini sebagai lean concrete yang biasanya terdiri dari campuran beton 1 pc :  3 ps : 5kr. Selain itu bisa juga digunakan beton readymix K-125  atau readymix B0 yang dapat disesuaikan dengan persyaratan dari pihak perencana. Untuk lean concrete lantai kerja dapat diperhitungkan dalam m2 atau satuan m3.

Pengerjaan Rabat Beton
Pengerjaan Rabat Beton
  • Adukan Beton Untuk Rabat Beton

Untuk rabat beton lantai kerja biasa berada di antara urukan, pasir uruk, serta pondasi dan sloof beton bertulang. Tujuan pembuatan lean concrete ini adalah untuk cetakan  atau bekisting beton di sisi bawah yang bersifat permanen, sebagai penahan rembesan air atau penahan kelembaban, menstabilkan permukaan, dan meratakan permukaan. Penggunaan beton lantai kerja ini juga akan memudahkan para pekerja berdiri  agar tidak becek atau kotor. Terakhir tujuan pembuatan elemen ini adalah pada saat pelaksanaan pekerjaan pembesian pondasi bisa dilakukan dengan keadaan yang tak kotor oleh tanah atau lebih bersih.

 Baca Juga : Campuran Untuk Mempercepat Pengeringan Beton

Bila lantai kerja telah mengeras, pekerjaan pembesian tulangan beton untuk sloof dan pondasi dapat dilakukan. Setelah itu dapat dilanjutkan pencetakan pada sisi sampingnya dan terakhir adalah pekerjaan pengecoran betonnya. Yang jelas pembuatan elemen ini merupakan jenis pekerjaan yang hampir selalu ada pada setiap proyek konstruksi terutama bagi pembangunan rumah tinggal dan gedung. Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya yang menentukan mutu rabat beton adalah material yang digunakan, yaitu; semen yang berfungsi sebagai pengikat, batu sebagai bahan penguat, pasir sebagai bahan pengisi, dan air yang mencampurkan ketiga bahan-bahan pokok tersebut. Perbandingan campuran yang sering digunakan untuk kendaraan roda dua dan lalu lintas bila membicarakan tentang lean concrete pada jalan adalah; 1 : 3 : 5 dengan karakteristik kualitas beton yang menggunakan K. 125.

  •  Cara Perhitungan Kebutuhaan Rabat Beton

Sementara untuk perhitungannya dapat diterapkan analisa BOW, Analisa K, serta SNI. Setiap analisa memang memiliki keunggulan serta kelemahannya masing-masing. Pada implementasinya di lapangan kadang-kadang bahan-bahan pasir, air, dan batu yang dipakai jauh di bawah standar laboratorium. Tentu saja mutu yang dihasilkan akan berbeda. Misalnya saat di lapangan penggunakan batu berukuran 5/7 cm banyak yang tercemar tanah, pasir halus yang digunakan bercampur lumpur, dan airnya juga mengandung lumpur.

 Baca Juga : Cara Menghitung Biaya Pengecoran

Pada kondisi demikian Anda tak dapat menggunakan perbandingan campuran 1 : 3 : 5 karena batunya sudah tak memenuhi standar batu ukuran 2/3 cm. Jadi hasilnya juga tak akan optimal karena tak digunakan pasir kasar sesuai standar. Kondisi tersebut belum memperhitungkan masalah adukan yang bisa menggunakan system manual atau tangan atau concrete mixer. Walaupun perbandingan yang digunakan sama tetapi  hasil concrete mixer bisa lebih baik daripada menggunakan system manual. Perlu anda ketahui bahwa beton-beton abal-abal atau fiktif yang tidak menggunakan bahan yang sesuai standar dan kriteria akan  membuat umur beton menjadi lebih pendek.