Metode Pengecoran Yang Baik Dan Benar

330 Dilihat

Metode Pengecoran Yang Baik Dan Benar | Mitra. Dalam mempertahankan mutu serta kekokohan bangunan faktor paling penting adalah pada cor betonnya. Tak hanya menggunakan metode yang baik, harus diperhatikan pula takaran adonan yang digunakan dalam metode pengecoran tersebut. Simak ulasan berikut ini untuk menambah wawasan Anda tentang teknik pembuatan cor beton yang baik.

Metode Pengecoran Yang Baik
Metode Pengecoran Yang Baik
  • Tehnik /Metode Pengecoran yang Tepat

Sesuai dengan ketetapan yang berlaku di negara kita untuk metode pengecoran, komposisi semen, split untuk cor beton serta pasir adalah sesuai dengan berat masing-masing material. Jadi jika digunakan perbandingan 1:2:3 untuk semen, pasir, dan split, maka semen yang digunakan adalah 1 kg, pasirnya sebanyak 2 kg, dan split sebanyak 3 kg. Tetapi yang sering terjadi di lapangan adalah komposisi yang berlaku disesuaikan dengan volume. Jadi dengan perbandingan yang sama seperti di atas, maka menjadi 1m³ semen : 2m³ pasir : 3m³ split. Ini kurang tepat dan yang tepat adalah dengan menggunakan ukuran berat bukan volume.

Baca Juga : Cara Menghitung Volume Beton Cor

Para tukang bangunan umumnya menggunakan berbagai media sebagai sarana pengukuran untuk memperoleh perbandingan yang sesuai, misalnya ember, pengki, dolak, atau sekop. Jadi bila digunakan ember, maka satu ember semen : dua ember pasir : tiga ember batu split. Ukuran semen atau 1 zak semen juga bisa menjadi pedoman dalam perbandingan, yaitu; 1 zak semen = 5 sekop pengki, 1 zak semen = 1 dolak, serta 1 zak semen = 0.024 m³.

Dalam membuat adonan cor beton, hendaknya semua bahan dicampur hingga merata sebelum ditambahkan air dan kemudian seluruh material  diaduk hingga menjadi satu. Ciri-ciri adonan telah tercampur rata adalah warnanya dominan abu-abu kehitaman. Untuk mencampur material secara manual, pertama pasir harus diletakkan pada suatu wadah kemudian dicampur dengan kerikil serta diaduk menggunakan sekop dan terakhir dibentuk menjadi seperti gunung. Pada bagian atasnya dibuat lubang besar atau “kawah gunung”.

Kemudian bagian atas lubang tersebut lalu diberi semen lalu menggunakan cangkul seluruh material diaduk agar merata. Lakukan terus-menerus hingga seluruh bahan tercampur menyatu. Bila sudah menyatu bentuk kembali adonan menjadi gunung kecil dan kawah untuk mengucurkan air pada bagian atasnya. Perhatikan ukuran air yang digunakan untuk mencampur adonan, jangan sampai terlalu kental atau terlalu encer karena akan berpengaruh pada kualitas cor beton nantinya.

  • Penyesuaian Dengan Cuaca Saat Pengecoran

Penggunaan air juga bisa disesuaikan dengan cuaca pada waktu pembangunan rumah. Bila cuaca sedang panas maka penggunaan air pada umumnya lebih banyak agar proses pengeringan tak terlalu cepat. Sebaliknya bila cuaca sedang dingin maka air pada adonan harus lebih sedikit untuk mempersingkat proses pengeringan. Pada jumlah adonan yang banyak pada umumnya digunakan mesin pengaduk.

Demikianlah beberapa hal  yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengecoran pada pembangungan rumah. Semoga bermanfaat dan bisa memperluas wawasan Anda.

Baca Juga : Beberapa Masalah Saat Pengecoran

Apabila anda tidak ingin ribet memperhitungkan jumlah takaran yang tepat komposisi coran, sebaiknya anda menggunakan jasa cor readymix. Campuran material  serta mutu yang digunakan sudah tidak diragukan lagi karena menggunakan standar SNI juga berbadan hukum yang bisa dipertanggung jawabkan kualitasnya. Sudah banyak perusahaan beton readymix di tanah air yang bisa melayani pengecoran sekala kecil dan besar, seperti; jayamix, holcim, pionir dan gresik. Anda bisa memilihnya mana yang terbaik pelayanannya menurut anda.